{"id":369,"date":"2022-11-09T11:23:36","date_gmt":"2022-11-09T04:23:36","guid":{"rendered":"https:\/\/www.sma1-mjt.sch.id\/?p=369"},"modified":"2022-11-09T11:25:56","modified_gmt":"2022-11-09T04:25:56","slug":"laporan-aksi-nyata-modul-1-4-a-9-1-budaya-positif","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.sma1-mjt.sch.id\/?p=369","title":{"rendered":"LAPORAN AKSI NYATA MODUL 1.4.a.9.1 BUDAYA POSITIF"},"content":{"rendered":"

\"\"<\/p>\n

sumber ilustrasi : Dokumen Pribadi\u00a0 ISTIKOMAH\u00a0 CGP ANGKATAN 6<\/p>\n

Diterbitkan : 8 Nopember 2022<\/p>\n

Penulis : ISTIKOMAH<\/p>\n

LAPORAN HASIL AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF<\/p>\n

ISTIKOMAH, S.P. M. Eng.<\/p>\n

CGP Angkatan 6 SMAN 1 MOJOTENGAH WONOSOBO<\/p>\n

 <\/p>\n

LATAR BELAKANG<\/strong><\/p>\n

Budaya sekolah adalah sekumpulan nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan, kesehariaan, dan simbol \u2013simbol yang dipraktikan oleh semua warga sekolah baik kepala sekolah, guru, peserta didik, dan karyawan sekolah. Budaya sekolah merupakan ciri khas, karakter atau watak dan citra sekolah tersebut dimasyarakat luas.. Jika budaya sekolah sudah menjadi bagian budaya pribadi semua warga sekolah siapapun yang masuk dan bergabung di sekolah itu hampir secara otomatis akan mengikuti budaya yang sudah ada.. Sebuah sekolah harus mempunyai misi menciptakan budaya sekolah yang menantang dan menyenangkan, adil, kreatif, inovatif, terintergrasi, dan menghasilkan lulusan yang berkualitas tinggi dalam perkembangan intelektulnya dan mempunyai karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila.<\/p>\n

Pendidikan adalah sebuah tuntunan dalam hidup dan tumbuh kembang anak setiap anak memiliki\u00a0\u00a0\u00a0\u00a0kekuatan dirinya, dan pengalaman. Pendidikan haruslah membimbing dan menguatkan apa yang ada di dalam diri setiap anak agar dapat memperbaiki tingkah lakunya, cara hidupnya dantumbuh kembangnya Anak diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan potensi bakat dan minatnya sebagai individu yang unik.<\/p>\n

Guru mempuinyai peran yang sangat penting sebagai pamong dapat memberikan tuntunan agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar. Guru diharapkan memiliki nilai-nilai positif yang dibutuhkan untuk membentuk karakter profil pelajar Pancasila dengan memberi teladan dan melakukan pembiasaan yang konsisten di sekolah sehingga menjadi budaya sekolah. Budaya positif\u00a0 di sekolah dapat menumbuhkan motivasi instrinsik dalam diri anak untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan berbudi pekerti luhur serta akhlak mulia.<\/p>\n

 <\/p>\n

RUMUSAN MASALAH<\/strong><\/p>\n

    \n
  1. Pentingnya menerapkan budaya positif di sekolah<\/li>\n
  2. Mengenal tentang karakter murid<\/li>\n
  3. Dengan melakukan kegiatan pembelajaran yang aktif kreatif yang menciptakan pembelajaran bermakna dan menyenangkan bagi peserta didik.<\/li>\n
  4. Pentingnya komitmen menerapkan budaya positif dengan membuat kesepakatan kelas<\/li>\n<\/ol>\n

     <\/p>\n

    TUJUAN<\/strong><\/p>\n

      \n
    1. Tujuan membangun budaya positif di sekolah adalah untuk menumbuhkan karakter anak. Sesuai profil pelajar Pancasila<\/li>\n
    2. Membuat kesepakatan kelas dengan tujuan untuk meumbuhkan dan membiasakan anak menjadi mandiri, disiplin dan bertanggung jawab.<\/li>\n
    3. Membangun kolaborasi dengan berbagai pihak untuk membangun budaya positif di sekolah.<\/li>\n<\/ol>\n

       <\/p>\n

      TOLOK UKUR KEBERHASILAN<\/strong><\/p>\n

      Untuk mengetahui sejauh mana kegiatan ini sudah dilakukan dan mengontrol aksi nyata agar terarah dan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, maka digunakan tolak ukur sebagai berikut:<\/p>\n

        \n
      1. Murid terbisas menerapkan budaya positif antara lain budaya 5 S, Budaya perduli lingkungan dan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)<\/li>\n
      2. Murid mampu berkreasi.dengan membuat karya kreatif dengan bimbingan guru maupun secara mandiri dalam pembelajaran<\/li>\n
      3. Murid menunjukkan sikap berperan aktif dalam pembelajaran.di kelas<\/li>\n
      4. Murid bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan guru. Dengan penuh semangat dan tanggung jawab<\/li>\n
      5. Murid mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran, menemukan solusi dengan rasa percaya diri, kemandirian dan inovatif.<\/li>\n<\/ol>\n

         <\/p>\n

        MANFAAT<\/strong><\/p>\n

          \n
        1. \u00a0Terciptanya lingkungan sekolah yang nyaman dan menyenagkan bagi semua warga sekolah pendidik yang merdeka<\/li>\n
        2. Terciptannya pembelajaran yang aktif , kreatif dalam suasana merdeka belajar<\/li>\n
        3. Lingkungan sekolah menjadi bersih, sehat dan indah dengan hubungan yang saling berkolaborasi dan saling menghargai sebagai wujud komitmen bersama menegakkan budaya sekolah.<\/li>\n<\/ol>\n

           <\/p>\n

          LANGKAH \u2013 LANGKAH<\/strong><\/p>\n

            \n
          1. Meminta ijin dan berkoordinasi dengan Kepala Sekolah untuk melaksanakan aksi nyata.<\/li>\n
          2. Membuat rencana tindakan aksi nyata di sekolah untuk menerapakan budaya positif dengan berkolaborasi bersama warga sekolah<\/li>\n
          3. Pengembangan pembelajaran yang menyenangkan dan berpusat pada anak. Sebagai implementasi dari merdeka belajar<\/li>\n
          4. Membuat kesepakatan kelas sebagai dasar budaya positif yang akan selalu diyakini setiap peserta didik. Kesepakatan kelas merupakan aturan \u2013 aturan untuk membantu guru dan murid bekerja bersama membentuk kegiatan belajar mengajar yang efektif. Kesepakatan kelas terdapat harapan guru terhadap murid dan harapan murid terhadap guru. Kesepakatan yang disusun harus mudah dipahami dan langsung diterapkan, dapat diperbaiki dan dikembangkan secara berkala.<\/li>\n
          5. Melakukan kegiatan pembelajaran yang dapat merangsang kreativitas dan daya cipta peserta didik sehingga tumbuh daya nalar peserta didik.<\/li>\n
          6. Bekerjasama dengan orangtua murid untuk memfasilitasi murid daklam menerapkan budaya positif disekolah dan mempraktekkan pembiasaan budaya positif di rumah dan lingkungan masyarakat.<\/li>\n
          7. Menerapkan Disiplin Positif dengan memberikan pemahaman disiplin pada anak yaitu untuk mengetahui perilaku mereka sendiri, mengambil inisiatif, menjadi bertanggung jawab atas plihan mereka dan dapat menghargai diri sendiri dan orang lain. Dalam pelaksanaannya, disiplin dapat memberikan pemahaman kepada anak mengenai konsekuensi logis jika sebuah aturan dilanggar. Kesalahan adalah kesempatan baik bagi anak untuk belajar.<\/li>\n<\/ol>\n

             <\/p>\n

            TANTANGAN KEGIATAN<\/strong><\/p>\n

              \n
            1. Masih ditemukan peserta didik yang belum paham tentang kesepakatan dan keyakinan kelas sehingga dalam kegiatan pembelajaran memerlukan bimbingan khusus dari guru.<\/li>\n
            2. Kondisi peserta didik akibat masa pandemic walaupun sudah tatap muka yakni kurang pengalaman belajar di tingkat pendidikan sebelumnya sehingga menuntut guru untuk<\/li>\n<\/ol>\n

               <\/p>\n

              DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN<\/strong><\/p>\n

              Untuk mewujudkan rancangan tindakan aksi nyata, maka Calon Guru Penggerak membutuhkan dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, antara lain:<\/p>\n

                \n
              1. Stakeholder<\/li>\n<\/ol>\n

                Calon Guru Penggerak dalam melaksanakan aksi nyata membutuhkan dukungan dari Kepala Sekolah maupun rekan sejawat melalui koordinasi dan kolaborasi supaya penerapan budaya positif dapat berjalan sesuai dengan rencana.<\/p>\n

                  \n
                1. Orang tua murid<\/li>\n<\/ol>\n

                  Orang tua murid memberikan dukungan dalam pelaksanaan aksi nyata yang dilakukan guru di sekolah dengan memfasilitasi meurid dalam pembelajaran. Orang tua juga menjadi pengontrol perilaku siswa saat di rumah dan masyarakat\u00a0 berkolaborasi bersama guru untuk membahas perkembanganl karakter\u00a0 murid.<\/p>\n

                    \n
                  1. Media yang digunakan<\/li>\n<\/ol>\n

                    Media yang digunakan dalam tindakan aksi nyata ini memberi kemudahan guru dalam penyampaian materi maupun hal-hal yang berkaitan dengan pembiasaan budaya positif. Media ini dapat berupa poster, video, maupun power point yang dibuat guru.<\/p>\n

                     <\/p>\n

                    HASIL KEGIATAN<\/strong><\/p>\n

                    Kegiatan ini nantinya menjadi contoh dalam\u00a0 penerapam budaya sekolah , membuat keyakinan dan kesepakatan kelas dapat membentuk kesepakatan kelas dengan melibatkan pendidik, dan anak didik, agar terciptanya kenyamanan dalam belajar. Serta suasana lingkungan sekolah menjadi nyaman, indah dan bersih.<\/p>\n

                     <\/p>\n

                    DOKUMENTASI KEGIATAN<\/strong><\/p>\n

                    Gambar 1.\u00a0 Koordinasi dengan kepala sekolah dan dewan guru<\/strong><\/p>\n

                    \"\"<\/p>\n

                    Gambar 2\u00a0 Budaya Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun<\/strong><\/p>\n

                    \"\"<\/p>\n

                    Gambar 3 Budaya\u00a0 Religius dan Perduli lingkungan<\/strong><\/p>\n

                    \"\"<\/p>\n

                    Gambar 4.\u00a0 Budaya positif di Sekolah<\/strong><\/p>\n

                    \"\"<\/p>\n

                    Gambar 5 Kegiatan Pembelajaran<\/strong><\/p>\n

                    \"\"<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

                    sumber ilustrasi : Dokumen Pribadi\u00a0 ISTIKOMAH\u00a0 CGP ANGKATAN 6 Diterbitkan : 8 Nopember 2022 Penulis : ISTIKOMAH LAPORAN HASIL AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF ISTIKOMAH, S.P. M. Eng. CGP Angkatan 6 SMAN 1 MOJOTENGAH WONOSOBO   LATAR BELAKANG Budaya sekolah adalah sekumpulan nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan, kesehariaan, dan simbol \u2013simbol yang dipraktikan […]<\/p>\n","protected":false},"author":2,"featured_media":0,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[3],"tags":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.sma1-mjt.sch.id\/index.php?rest_route=\/wp\/v2\/posts\/369"}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.sma1-mjt.sch.id\/index.php?rest_route=\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.sma1-mjt.sch.id\/index.php?rest_route=\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.sma1-mjt.sch.id\/index.php?rest_route=\/wp\/v2\/users\/2"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.sma1-mjt.sch.id\/index.php?rest_route=%2Fwp%2Fv2%2Fcomments&post=369"}],"version-history":[{"count":3,"href":"https:\/\/www.sma1-mjt.sch.id\/index.php?rest_route=\/wp\/v2\/posts\/369\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":378,"href":"https:\/\/www.sma1-mjt.sch.id\/index.php?rest_route=\/wp\/v2\/posts\/369\/revisions\/378"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.sma1-mjt.sch.id\/index.php?rest_route=%2Fwp%2Fv2%2Fmedia&parent=369"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.sma1-mjt.sch.id\/index.php?rest_route=%2Fwp%2Fv2%2Fcategories&post=369"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.sma1-mjt.sch.id\/index.php?rest_route=%2Fwp%2Fv2%2Ftags&post=369"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}